Sabtu, 10 Oktober 2015

PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK

Limbah organik dapat dimanfaatkan tanpa proses daur ulang dan ada yang harus melalui proses daur ulang.
LIMBAH ORGANIK YANG DAPAT DIMANFAATKAN TANPA PROSES DAUR ULANG
Beberapa jenis limbah organik dapat dimanfaatkan secara langsung tanpa proses daur ulang, Contoh :
Jerami, pohon jagung/daun tebu dan sejenisnya dapat digunakan untuk makanan ternak.
Serbuk gergaji kayu dan sekam (berambut) dapat digunakan untuk bahan bakar.
Limbah pabrik tahu digunakan untuk makanan ternak.
Limbah organik dari restoran dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak.
Pemanfaatan limbah organik secara langsung sangat bermanfaat karena selain dapat mengurangi biaya produksi, juga dapat mengurangi jumlah limbah.

LIMBAH ORGANIK YANG DAPAT DIMANFAATKAN MELALUI PROSES DAUR ULANG
Limbah organik dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang, misalnya dengan dibuat kompos, biogas, bahan aktif dan bahan lain yang lebih bermanfaat.

Komposting
pengomposan selain dapat mengurangi volume sampah sekaligus sebagai usaha mendapatkan bahan-bahan kompos yang digunakan sebagai pupuk. Limbah organik oleh organisme diuraikan menjadi bahan anorganik. Agar pengomposan berjalan dengan baik diperlukan kondisi yang mendukung kerja mikroorganisme, yaitu campuran yang seimbang dari berbagai komponen, suhu, kelembapan udara, dan cukup kandungan oksigen.
Keuntungan sistem pengomposan, antara lain sebagai berikut :
Kompos merupakan jenis pupuk yang ekologis dan tidak merusak lingkungan.
Bahan yang dipakai banyak tersedia (tidak perlu membeli).
Masyarakat dapat membuatnya sendiri (tidak perlu menggunakan peralatan yang mahal).
Unsur hara dalam kompos ini lebih tahan lama jika dibandingkan dengan pupuk buatan.
Biogas
Selain cara tersebut, limbah organik juga dapat dimanfaatkan menjadi bahan lain yang lebih bermanfaat, misalnya sebagai berikut :
Bulu ayam untuk membuat shuttlecock dan alat pembersih (sulak)
Tempurung kelapa dan tulang dapat dimanfaatkan untuk membuat arang aktif.
Sabut kelapa untuk membuat matras.
Kertas untuk campuran membuat kenteng beton.

PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK
Limbah anorganik dapat dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang. Limbah anorganik tersebut antara lain berupa kaleng aluminium, besi baja, pecahan botol kaca, botol, gelas, ember plastik, dan masih banyak lagi. Semua bahan tersebut dapat dimanfaatkan lagi, akan tetapi harus diolah terlebih dahulu, yaitu dengan proses sanitary landfill, pembakaran (incineration), ataupun penghancuran (pulverisation).
Selain dengan proses daur ulang, ada pula limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan secara langsung tanpa proses daur ulang, dan mungkin bisa memiliki nilai jual yang tinggi. Misalnya botol maupun gelas plastik bekas yang dapat dibuat sebagai mainan anak-anak, sebagai tempat untuk menanam tanaman, juga hiasan yang lainnya. Atau limbah tekstil berupa kain perca yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan karya limbah tekstil yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Disamping itu, pecahan kaca juga dapat dimanfaatkan untuk hiasan dinding atau lukisan. Dan masih banyak lagi barang-barang bermanfaat yang dihasilkan dari limbah, semuanya tergantung kepada kesadaran dan kreatifitas kita sendiri.

Biogas adalah gas-gas yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar, yang dihasilkan dari sampah organik secara anaerobik. Bahan baku biogas bisa berasal dari kotoran hewan, sisa makanan atau campuran keduanya. Kelebihan dari biogas antara lain sebagai berikut :
Mengurangi jumlah limbah.
Menghemat energi.
Sumber energi yang tidak merusak lingkungan.
Nyala api bahan bakar biogas lebih terang atau bersih.
Residu dari biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk.
Berikut merupakan gambar proses pembuatan biogas dari kotoran sapi.