Limbah organik dapat dimanfaatkan tanpa proses daur ulang
dan ada yang harus melalui proses daur ulang.
LIMBAH ORGANIK YANG DAPAT DIMANFAATKAN TANPA PROSES DAUR
ULANG
Beberapa jenis limbah organik dapat dimanfaatkan secara
langsung tanpa proses daur ulang, Contoh :
Jerami, pohon jagung/daun tebu dan sejenisnya dapat
digunakan untuk makanan ternak.
Serbuk gergaji kayu dan sekam (berambut) dapat digunakan
untuk bahan bakar.
Limbah pabrik tahu digunakan untuk makanan ternak.
Limbah organik dari restoran dapat dimanfaatkan untuk
makanan ternak.
Pemanfaatan limbah organik secara langsung sangat bermanfaat
karena selain dapat mengurangi biaya produksi, juga dapat mengurangi jumlah
limbah.
LIMBAH ORGANIK YANG DAPAT DIMANFAATKAN MELALUI PROSES DAUR
ULANG
Limbah organik dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang,
misalnya dengan dibuat kompos, biogas, bahan aktif dan bahan lain yang lebih bermanfaat.
Komposting
pengomposan selain dapat mengurangi volume sampah sekaligus
sebagai usaha mendapatkan bahan-bahan kompos yang digunakan sebagai pupuk.
Limbah organik oleh organisme diuraikan menjadi bahan anorganik. Agar
pengomposan berjalan dengan baik diperlukan kondisi yang mendukung kerja
mikroorganisme, yaitu campuran yang seimbang dari berbagai komponen, suhu,
kelembapan udara, dan cukup kandungan oksigen.
Keuntungan sistem pengomposan, antara lain sebagai berikut :
Kompos merupakan jenis pupuk yang ekologis dan tidak merusak
lingkungan.
Bahan yang dipakai banyak tersedia (tidak perlu membeli).
Masyarakat dapat membuatnya sendiri (tidak perlu menggunakan
peralatan yang mahal).
Unsur hara dalam kompos ini lebih tahan lama jika
dibandingkan dengan pupuk buatan.
Biogas
Selain cara tersebut, limbah organik juga dapat dimanfaatkan
menjadi bahan lain yang lebih bermanfaat, misalnya sebagai berikut :
Bulu ayam untuk membuat shuttlecock dan alat
pembersih (sulak)
Tempurung kelapa dan tulang dapat dimanfaatkan untuk membuat
arang aktif.
Sabut kelapa untuk membuat matras.
Kertas untuk campuran membuat kenteng beton.
PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK
Limbah anorganik dapat dimanfaatkan kembali melalui proses
daur ulang. Limbah anorganik tersebut antara lain berupa kaleng aluminium, besi
baja, pecahan botol kaca, botol, gelas, ember plastik, dan masih banyak lagi.
Semua bahan tersebut dapat dimanfaatkan lagi, akan tetapi harus diolah terlebih
dahulu, yaitu dengan proses sanitary landfill, pembakaran (incineration),
ataupun penghancuran (pulverisation).
Selain dengan proses daur ulang, ada pula limbah anorganik
yang dapat dimanfaatkan secara langsung tanpa proses daur ulang, dan mungkin
bisa memiliki nilai jual yang tinggi. Misalnya botol maupun gelas plastik bekas
yang dapat dibuat sebagai mainan anak-anak, sebagai tempat untuk menanam
tanaman, juga hiasan yang lainnya. Atau limbah tekstil berupa kain perca yang
bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan karya limbah tekstil yang
memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Disamping itu, pecahan kaca juga dapat
dimanfaatkan untuk hiasan dinding atau lukisan. Dan masih banyak lagi
barang-barang bermanfaat yang dihasilkan dari limbah, semuanya tergantung
kepada kesadaran dan kreatifitas kita sendiri.
Biogas adalah gas-gas yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar,
yang dihasilkan dari sampah organik secara anaerobik. Bahan baku biogas bisa
berasal dari kotoran hewan, sisa makanan atau campuran keduanya. Kelebihan dari
biogas antara lain sebagai berikut :
Mengurangi jumlah limbah.
Menghemat energi.
Sumber energi yang tidak merusak lingkungan.
Nyala api bahan bakar biogas lebih terang atau bersih.
Residu dari biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk.
Berikut merupakan gambar proses pembuatan biogas dari
kotoran sapi.