Minggu, 19 Juli 2015

Bahan Bakar Alternatif Pengganti Bensin

INDONESIA sangat banyak memiliki varian tumbuhan yang menghasilkan minyak, mulai dari kelapa, kelapa sawit, jarak, dan masih banyak tumbuhan lain yang menghasilkan minyak. Tumbuh-tumbuhan ini belum dimanfaatkan dengan baik. Hal ini terutama tidak adanya penelitian teknologi terkait sumber daya hayati ini.

Padahal, bahan bakar alternatif  dari tumbuhan  sudah pasti akan menjadi bahan bakar ramah lingkungan paling dicari di masa depan. Ketika persediaan minyak  bumi dunia semakin sedikit dan harga minyak dunia semakin mahal. Selain itu, minyak ini terbakarnya cenderung sempurna, terbakar teratur dan tanpa jelaga. ‘’Hal yang menarik adalah minyak ini dapat dihasilkan kembali.,’’  ucap siswi SMAN 1 Kabupaten Kuansing, Cyntia Novanda.

Sampai saat ini, pengelolaan terbesar atas tumbuhan adalah kelapa dan kelapa sawit. Namun minyak  dari kedua jenis tumbuhan ini sudah ditetapkan sebagai minyak konsumsi, sehingga tidak ekonomis dijadikan bahan bakar. Selain harga akan lebih besar dijual sebagai bahan makanan, harga di pasar pun cenderung sudah tinggi. Ini menjadikan minyak dari kedua tumbuhan ini tidak ekonomis dan merugikan dikembangkan sebagai bahan bakar alternatif.

Minyak  jarak  adalah minyak yang saat ini dilirik sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan dan dapat diproduksi kembali. Namun sampai saat ini, industri dan perkebunan jarak tidak se-intensif kelapa dan kelapa  sawit,  selain adanya tekanan dari  negara lain berupa kebijakan standarisasi yang mengacu kepada teknologi Eropa dan Amerika.

 Menurut  analisis kimia, bahan bakar beroksigen menimbulkan risiko oksidasi terhadap komponen mesin pemakai, dan kemungkinan oksidasi biologis yang mengakibatkan penyimpanan bahan bakar bio ini lebih sulit dari pada bahan bakar minyak bumi.

“Meskipun demikian, minyak jarak sangat memiliki prospek ke depan yang lebih cerah sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan. Untuk itu, tidak ada  salahnya dikembangkan demi kehidupan yang lebih baik bagi  lingkungan sekitar,” ucap siswi SMAN Pintar Kabupaten Kuansing,  Tria Marta Gusnisa.

Jarak (Ricinus communis) adalah tumbuhan liar setahun (annual) dan biasa terdapat di hutan, tanah kosong, di daerah pantai, namun sering juga dikembangbiakkan dalam perkebunan. Tanaman ini tergolong tanaman perdu, memiliki daun tunggal menjari antara 7 - 9, berdiameter 10-40 cm.

Minyak jarak adalah minyak nabati yang diperoleh dari ekstraksi biji tanaman jarak (Ricinus communis). Dalam bidang farmasi dikenal pula sebagai minyak kastroli. Sejenis tanaman pagar  yang dapat hidup  dan ditanam dimana saja dengan lingkungan tanah yang tidak  suburpun tetap hidup, sehingga pengelolaanya sangat mudah dan tidak perlu biaya yang besar untuk merawatnya.

“Minyak ini serbaguna dan memiliki karakter yang khas secara fisik. Pada suhu ruang minyak jarak berfasa cair dan tetap stabil pada suhu rendah maupun suhu sangat tinggi, “ kata Mahasiswi FKIP Universitas Riau, Dwi Marita Febriani.Minyak jarak diproduksi secara alami dan merupakan trigliserida yang mengadung 90 persen asam ricinoleat. Minyak jarak juga merupakan sumber utama asam sebasat, suatu asam dikarboksilat.


Jumat, 17 Juli 2015

Sikap Anti Sosial

PENGERTIAN SIKAP ANTISOSIAL

Menurut Kathleen Stassen Berger, sikap antisosial sering dipandang sebagai sikap dan perilaku yang tidak mempertimbangkan penilaian dan keberadaan orang lain ataupun masyarakat secara umum di sekitarnya. Suatu tindakan antisosial termasuk dalam tindakan sosial yang berorientasi pada keberadaan orang lain atau ditujukan kepada orang lain, meskipun tindakan-tindakan tersebut memiliki makna subjektif bagi orang-orang yang melakukannya. Tindakan-tindakan antisosial ini sering kali mendatangkan kerugian bagi masyarakat luas sebab pada dasarnya si pelaku tidak menyukai keteraturan sosial (social order) yang diinginkan oleh sebagian besar anggota masyarakat lainnya.

SIFAT-SIFAT SIKAP ANTISOSIAL
Berdasarkan sifatnya, tindakan antisosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
Tindakan antisosial yang dilakukan secara sengaja
Tindakan ini dilakukan secara sadar oleh pelaku, tetapi tetap tidak mempertimbangkan penilaian orang lain terhadap tindakannya tersebut. Misalnya, vandalisme; graffiti pada tembok rumah orang lain.

Tindakan antisosial karena tidak peduli
Tindakan ini dilakukan ketidakpedulian si pelaku terhadap keberadaan masyarakat di sekitarnya. Misalnya, membuang sampah di sembarang tempat; mengebut ketika berkendara di jalan raya.

Tindakan antisosial tidak selalu digolongkan sebagai tindak kriminal dan berakibat pada pemenjaraan si pelaku. Ada beberapa tindakan antisosial yang tidak langsung merugikan orang lain, misalnya menarik diri atau mengasingkan diri dari pergaulan masyarakat sehari-hari, namun, sebagian besar tindakan antisosial merupakan tindakan yang melanggar norma-norma hukum dan merugikan orang lain.

Sikap-sikap antisosial yang dimiliki seseorang bukanlah suatu sikap yang tetap, artinya pada suatu saat bisa berubah menjadi sikap konformitas. Faktor yang sangat memengaruhi sikap antisosial akan berkurang seiring dengan makin dewasanya usia seseorang. Seiring dengan perkembangan mental dan kecerdasannya saat makin dewasa, seseorang mampu membedakan tindakan yang baik (sesuai norma-norma sosial yang ada) dan tindakan yang buruk (bertentangan dengan norma-norma sosial). Namun, jika hingga usia dewasa seseorang masih melakukan tindakan-tindakan buruk, ia memiliki kelainan yag disebut kepribadian sosial.

Penyebab gangguan kepribadian antisosial, atau ASP, sampai saat ini belum  dapat diketahui. Asp dapat dikatakan sebagai permasalahan kesehatan mental, poin bukti untuk mewarisi sifat-sifat. Tapi kehidupan keluarga disfungsional juga meningkatkan kemungkinan ASP. Jadi meskipun ASP kemungkinan disebabkan dari dasar keturunan, faktor lingkungan juga memberikan kontribusi untuk pengembangannya. Kondisi dan Situsi lingkungan juga dapat menyebabkan gangguan kepribadian anti sosial.
Teori Gangguan Kepribadian Anti Sosial (ASP)
Para peneliti telah gagasan mereka sendiri tentang penyebab ASP’s. Satu teori menyatakan bahwa kelainan dalam perkembangan sistem saraf dapat menyebabkan ASP. Kelainan yang menyarankan pengembangan sistem saraf yang abnormal termasuk gangguan belajar, mengompol gigih dan hiperaktivitas.
Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa jika ibu merokok selama kehamilan, keturunan mereka pada risiko mengembangkan perilaku antisosial. Hal ini menunjukkan bahwa merokok membawa menurunkan tingkat oksigen dengan mungkin dihasilkan dalam cedera otak halus untuk janin.

Namun teori lain menunjukkan bahwa orang dengan ASP memerlukan input sensorik yang lebih besar untuk fungsi otak normal. Bukti bahwa antisocials telah beristirahat rendah denyut nadi dan konduktansi kulit rendah, dan menunjukkan penurunan amplitudo pada ukuran otak tertentu mendukung teori ini. Individu dengan gairah rendah kronis dapat mencari berpotensi berbahaya atau berisiko situasi untuk meningkatkan gairah mereka ke tingkat yang lebih optimal untuk memuaskan keinginan mereka untuk kesenangan.
Pencitraan otak telah juga menyatakan bahwa fungsi otak abnormal merupakan penyebab perilaku antisosial. Demikian pula, neurotransmiter serotonin telah dikaitkan dengan perilaku impulsif dan agresif. Kedua lobus temporal dan korteks prefrontal membantu mengatur suasana hati dan perilaku. Bisa jadi perilaku impulsif atau kurang terkontrol berasal dari kelainan fungsional dalam kadar serotonin atau di wilayah otak.
Lingkungan
Sosial dan lingkungan rumah juga berperan dalam menunjang perkembangan perilaku antisosial. Orang tua dari anak-anak bermasalah sering menunjukkan tingkat tinggi perilaku antisosial sendiri. Dalam satu penelitian besar, orang tua anak laki-laki lebih sering bermasalah alkohol atau pidana, dan rumah mereka sering terganggu oleh perceraian, perpisahan atau tidak adanya orangtua.
Dalam kasus anak asuh dan adopsi, merampas seorang anak muda dari ikatan emosional yang signifikan dapat merusak kemampuannya untuk membentuk hubungan intim dan percaya, yang mungkin menjelaskan mengapa beberapa anak yang diadopsi cenderung untuk mengembangkan ASP. Sebagai anak-anak muda, mereka mungkin lebih cenderung bergerak dari satu pengasuh ke yang lain sebelum adopsi akhir, sehingga gagal untuk mengembangkan lampiran emosi yang tepat atau mempertahankan angka dewasa.
Disiplin tidak menentu atau tidak patut dan pengawasan yang tidak memadai telah dikaitkan dengan perilaku antisosial pada anak-anak. Melibatkan orang tua cenderung untuk memonitor perilaku anak, menetapkan aturan dan melihat bahwa mereka mematuhi, memeriksa keberadaan anak, dan mengarahkan mereka dari teman-teman bermain bermasalah. pengawasan yang baik adalah kurang cenderung di rumah-rumah yang rusak karena orang tua mungkin tidak tersedia, dan orang tua sering antisosial kurangnya motivasi untuk mengawasi anak-anak mereka. Pentingnya pengawasan orangtua juga ditekankan ketika antisocials tumbuh dalam keluarga besar dimana setiap anak kurang mendapat perhatian secara proporsional.
Seorang anak yang tumbuh di sebuah rumah terganggu dapat memasukkan orang dewasa di dunia terluka secara emosional. Tanpa memiliki ikatan yang kuat dikembangkan, dia egois dan tidak peduli kepada orang lain. Kurangnya disiplin hasil konsisten dalam hal kecil untuk aturan dan menunda kepuasan. Dia tidak memiliki model peran yang tepat dan belajar untuk menggunakan agresi untuk memecahkan perselisihan. Dia gagal untuk mengembangkan empati dan kepedulian bagi orang-orang di sekitarnya.
Antisosial anak-anak cenderung memilih teman bermain dengan ana yang sama. Pola dasar biasanya berkembang selama tahun-tahun sekolah dasar, ketika rekan kelompok penerimaan dan perlu menjadi bagian pertama menjadi penting. anak agresif adalah yang paling mungkin akan ditolak oleh rekan-rekan mereka, dan penolakan ini mendorong orang buangan sosial untuk membentuk ikatan dengan satu sama lain. Hubungan ini dapat mendorong dan pahala agresi dan perilaku antisosial lainnya. Asosiasi tersebut kemudian dapat mengakibatkan keanggotaan geng.
Penyalahgunaan Anak juga telah dikaitkan dengan perilaku antisosial. Orang dengan ASP lebih mungkin daripada yang lain telah disalahgunakan sebagai anak-anak. Hal ini tidak mengherankan karena banyak dari mereka tumbuh dengan orang tua antisosial lalai dan kadang-kadang kekerasan. Dalam banyak kasus, pelecehan perilaku belajar menjadi orang dewasa yang sebelumnya disiksa mengabadikan dengan anak-anak mereka sendiri.
Telah dikemukakan bahwa pelecehan awal (seperti gemetar penuh semangat anak) adalah sangat berbahaya, karena dapat mengakibatkan cedera otak. Trauma kejadian dapat mengganggu perkembangan normal sistem saraf pusat, sebuah proses yang berlanjut selama bertahun-tahun remaja. Dengan memicu pelepasan hormon dan bahan kimia otak lainnya, peristiwa stress dapat mengubah pola perkembangan normal.




reaksi dan proses fotosintesis


Fotosintesis merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, yakni foto dan synthesis. Foto sendiri diartikan sebagai cahaya sedangkan synthesis merupakan kata yang bermakna menggabungkan atau penggabungan. Kata fotosintesis sering digunakan dala lingkup kajian ilmu biologi. Apa sebenarnya fotosintesis tersebut? Secara sederhana, ia bisa diartikan sebagai proses pembuatan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan berwarna hijau dengan melibatkan cahaya matahari di dalamnya. Selain matahari, proses fotosintesis ini juga melibatkan beberapa enzim. Proses fotosintesis ini biasa dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan, beberapa jenis alga dan juga bakteri dalam rangka menghasilkan energi yang akan digunakan dalam berbagai aktifitas. Energi tersebut biasa juga disebut dengan nutrisi.

Daun pada tumbuhan memiliki fungsi utama yakni sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis. Sebenarnya, fotosintesis tak hanya penting bagi tumbuhan tetapi juga bagi semua makhluk hidup yang menghuni bumi. Mengapa? Sebab oksigen yang ada di bumi ini sebagian besar diproduksi oleh tumbuhan. Hal inilah yang menjadikan pepohonan sering dijuluki paru-paru planet bumi. Organisme yang melakukan proses fotosintesis dikenal dengan nama fototrof. Fotosintesis sebenarnya merupakan salah satu cara asimilasi karbon sebab pada proses fotosintesis , karbon bebas kemudian diikat sehingga menjadi gula. 

Proses fotosintesis pada terdapat pada tumbuhan hijau yang bersifat autotrof yakni bisa menyusun makanannya sendiri. Melalui daun, tumbuhan menyerap molekul karbondioksida juga air dalam rangka menghasilkan gula dan juga oksigen. Kedua senyawa tersebut kemudian akan digunakan sebagai penyokong pertumbuhannnya. Adapun persamaan rekaksi yang terjadi dalam proses fotosintesis adalah sebagai berikut: 

6H2O + 6CO2 + cahaya C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Tumbuhan yang melakukan proses fotosintesis memerlukan bantuan cahaya matahari. Mereka mampu menyerap cahaya tersebut sebab mereka memiliki zat hijau daun atau klorofil. Klorofil ini sendiri ada di dalam bagian organel bernama kloroplast. Pada bagian daun tumbuhan, terdapat dua lapisan sel yang dinamai denegan mesofil. pada bagian ini terdapat kurang lebih setengah juta kloroplast yang tersebar di setiap millimeter persegi. Cahaya matahari selanjutnya akan melewati lapisan epidermis yang tanpa warna kemudian melaju menuju mesofil. Pada bagian inilah sebagian besar kegiatan fotosintesis berlangsung. 

Proses fotosintesis ini sendiri cukup kompleks dan masih dalam penelitian beberapa ahli. Masih ada banyak hal yang belum berhasil diungkapkan. Mengapa proses ini kompleks? Sebab ia melibatkan hampir semua cabang ilmu sains, misalnya bilologi, kimia dan juga fisika. Organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun tepatnya pada bagian stomata atau mulut daun. Proses fotosintesis ini terdiri atas dua rangkaian reaksi yakni reaksi terang dan juga reaksi gelap. Dinamakan rekasi terang sebab prosesnya membutuhkan cahaya. Sementara itu reakasi gelap adalah proses fotosintesis yang tidak lagi melibatkan cahaya tetapi hanya karbondioksida. 

Dalam proses fosintesis, reaksi terang merupakan proses yang pada akhirnya menghasilkan ATP juga NADPH2. Dalam rekasi ini diperlukan molekul air. Proses rekais terang dimulai dengan menangkap foton yang dilakukan oleh pigmen klorofil yang berperan sebagai antenna. Di dalam daun, cahaya akan diserap melalui molekul klorofil dan kemudian dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Fotosintesis dimulai pada saat cahaya mulai mengionisasi molekul klorofil dan kemudian terjadi pelepasan electron.
 


Sementara itu, apa yang dimaksud dengan reaksi gelap adalah proses dimana ATP dan juga NADPH yang dihasilkan dalam proses sebelumnya kemudian menghasilkan sejumlah proses atau reaksi biokimia.Pada tumbuhan sendiri, reaksi biokimia ini akan terjadi siklus calvin dimana karbondioksida akan diikat dengan tujuan membentuk ribose dan lebih lanjut akan menjadi glukosa. Reaksi ini tidak bergantung pada ada atau tidaknya cahaya matahari. 

Laju proses fotosintesis pada tumbuhan bisa berlangsung dengan laju maksimal jika unsur-unsur pendukungnya terpenuhi yakni antara lain: cahaya, konsentrasi karbondiosida, suhu, kadar air, jumlah fotosintet atau hasil fotosintesis dan kemudian tahap pertumbuhan tanaman itu sendiri.

Tanaman Dikotil




Pengertian Dikotil 

Secara sederhana, apa yang dimaksud dengan dikotil adalah tumbuhan berbunga yang memiliki biji berkeping dua. Tumbuhan yang masuk ke dalam kelompok dikotil ini mempunyai sepasang daun lembaga atau yang kita kenal dengan sitilah kotiledon. Daun lembaga tersebut terbentuk sudah sejak tahapan biji dengan demikian sebagian besar anggotanya memiliki bebijian yang mudah sekali terbelah menjadi dua bagian. Hal inilah yang menjadi pembeda utama antara tumbuhan dikotil dengan monokotil yang justru kepingan bijinya tunggal.

Adapun ciri-ciri khusus tumbuhan dikotil sebagai berikut: 
1.                  Akarnya tunggang dengan akar utama yang lebih besar dari akar sekunder.
2.                  Bentuk atau pola tulang daun/ sumsum cenderung menjari atau menyirip.
3.                  Bagian tudung akarnya atau kaliptrogen tidak dilengkapi dengan tudung akar.
4.                  Adapun jumlah kotiledonnya dua.
5.                  Pada organ akarnya terdapat kambium karena salah satu fungsi akar pada tumbuhan dikotil adalah untuk menyimpan makanan.
6.                  Adapun jumlah kelopak bunganya merupakan kelipatan dari empat terkadang juga lima.
7.                  Pelindung akar maupun batang lembaganya tidak ada baik itu koleoptil maupun koleorhiza.

Contoh Tumbuhan Dikotil

Berbicara soal contoh tumbuhan dikotil, kita tak bisa lepas dari pengelompokan besar kelompok /suku tumbuhan yang satu ini, yakni: 
1.                  Jarak-jarakan atau Euphorbiaceae, contoh tumbuhan dikotil pada kelompok ini adalah: jarak, ubi dan lain-lain.
2.                  Jambu-jambuan atau Myrtaceae, contoh tumbuhan dikotil pada kelompok ini antara lain: jambu air, jambu biji.
3.                  Terong-terongan atau Solanaceae, contoh tumbuhan dikotil pada kelompok ini antara lain: terong, tomat
4.                  Polong-polongan atau Leguminoceae, contoh tumbuhan dikotil pada kelompok ini antara lain: kacang, pete.
5.                  Komposite atau Compositae, contoh tumbuhan dikotil pada kelompok ini antara lain: bunga matahari.

Demikian contoh tumbuhan dikotil, semoga membantu memperkaya informasi dan pengetahuan yang Anda miliki.



Tumbuhan monokotil

Tumbuhan merupakan salah satu makhluk yang hidup berdampingan dengan manusia. Meski demikian, ia tak seperti manusia ataupun hewan yang pergerakannya bisa diamati secara kasat mata. Tumbuhan berberak dan berkomunikasi dengan cara-cara yang rumit untuk diterangkan. Sebagai sebuah subjek penelitian, sudah sejak lama tumbuhan dikaji dan diteliti. Tujuan utamanya adalah untuk memaksimalkan manfaatnya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi ini. Berdasarkan kesepakatan para ahli, pada dasarnya tumbuhan yang ada di dunia ini dibagi ke dalam dua kelompok besar yakni Monokotil dan juga Dikotil. Apabila subjek pendidikan Anda adalah eksakta, agaknya kedua istilah tersebut sudah akrab betul di telinga. Akan tetapi, jika Anda lupa, berikut kami sajikan informasi mengenai pengertian serta contoh tumbuhan monokotil. 

Apa itu Monokotil?

Secara sederhana, monokotil diartikan sebagai tumbuhan yang bagian bijinya tunggal atau mono atau tak berkeping. Adapun karakter yang paling kuat dari tanaman berkeping tunggal ini antara lain daun lembaga,akar dan serabut, daun yang berselang seling, bagian tulang daunnya sejajar dan cenderung berbentuk layaknya pita serta masih banyak lagi lainnya. Di dalam sistem taksonomi, tumbuhan monokotil dilekatkan beberapa nama kelompok besar seperti Liliopsoda, liliidae, dan juga Monocotyledodeae. Pengelompokannya secara lengkap bisa dilihat sebagai berikut: 
1.                  Monocotyledoneae dalam sistem de Candolle dan sistem Engler.
2.                  Monocotyledones dalam sistem Bentham & Hooker dan sistem Wettstein.
3.                  Kelas Liliopsida dalam sistem Takhtajan dan sistem Cronquist.
4.                  Anak kelas Liliidae dalam sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992).
5.                  Klad monocots dalam sistem APG dan sistem APG II.

Contoh Tumbuhan Monokotil

Pada dasarnya kita bisa menjumpai contoh tumbuhan monokotil di lingkungan sekitar kita. Sebab tumbuhan yang masuk ke dalam golongan ini memang dikenal sebagai tumbuhan yang memiliki banyak manfaat bagi manusia. Salah satu contoh tumbuhan monokotil adalah padi. Di Indonesia sendiri, padi merupakan makanan pokok yang begitu penting. Selain padi-padian atau Graminae, contoh tumbuhan monokotil lainnya adalah jagung, pinang-pinangan (Palmae), kelapa, pisang-pisangan (Musaceae), anggrek, bawang-bawangan (alliaceae) vanili, jahe, kunyit, dan masih banyak lagi lainnya. Tumbuhan monokotil dikategorikan sebagai kelompok tumbuhan yang sangat berguna karena hampir semuanya memiliki peranan baik itu sebagau sumber pangan, sumber bahan baku dalam berbagai industri, dekorasi, sumber energi nabati, zat pewarna, pakaian, perumahan dan masih banyak lagi lainnya.

Untuk contoh tumbuhan monokotil yang lebih lengkap, beserta dengan nama latinnya, sebagai berikut:  
·                     Sawit (Elais Guinensis)
·                     Ketimunan (Timonius sericcus)
·                     Pisang (Musa paradisiaca)
·                     Kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis)
·                     Vanili (Vannili planifolia)
·                     Bawang merah (Allium ascolonicum)
·                     Srikaya (Annona squamosa)
·                     Kelapa (Cocos nucifera)
·                     Malaka (Phylantus emblica)
·                     Bunga Matahari (Helianthus annus)
·                     Ketimunan (Timonius sericcus)
·                     Salak (Salacca edulis)
·                     Enau (Arenga pinnata)
·                     Salak (Salacca edulis)
·                     Mengkudu (Morinda citrifolia
·                     Sawo (Manilkara kauki)
·                     Hangkang (Palaquium leiocarpum)
·                     Kemenyan (Styra sp)
·                     Enau (Arenga pinnata)
·                     Strwaberry (Fragaria daltoniana)
·                     Kurma (Phoenix dactylifera)
·                     Salak (Salacca zalacca)
·                     Buah Naga (Hylocereus undatus)
·                     Melon (Cucumis melo)
·                     Ceremai (Phyllanthus acidus)
·                     Kiwi (Actinidia deliciosa)
·                     Persik (Prunus persica)
·                     Siwalan (Borassus sp)
·                     Kedondong (Spondias dulcis)
·                     Anggur (Vitis vinivera)
·                     Bacang (Magnifera foetida)
·                     Nanas (Ananas comocus)
·                     Blueberry (Vaccinium corymbosum)



Bakteri yang bermanfaat


Description: bakteri yang menguntungkanBakteri merupakan salah satu jenis organisme yang tidak mempunyai inti sel selayaknya organisme lainnya. Ia masuk ke dalam kelompok prokariota dengan ukuran yang sangat kecil . Untuk melihat keberadaan bakteri ini, manusia mutlak memerlukan alat pembesar berupa mikroskop. Sebagai sel prokariot, bakteri memiliki struktur yang teramat sangat sederhana. Ia hanya terdiri atas kerangka sel dan juga organel-organel semisal mitokondria juga kloroplas. Bakteri bisa dijumpai di semua tempat. Misalnya di udara, air, tanah dan tempat lainnya. Selama ini bakteri selalu identik dengan penyakit. Memang ada beberapa jenis organisme ini yang bisa menyebabkan infeksi juga penyakit. Meski demikian, sesungguhnya terdapat juga beragam jenis bakteri yang menguntungkan. Tak percaya? Simak uaraian berikut ini.

Bakteri yang bermanfaat secara umum dipergunakan dalam berbagai bidang seperti lingkungan, pangan, industri maupun pengobatan. Misalnya saja bakteri sporafit, ia berperan penting dalam menguraikan jasad makhluk hidup yang telah mati juga sisa atau kotoran dari organisme lainnya di dunia ini. Bakteri tersebut bekerja dengancara mengurai karbohidrat, protein juga komponen senyawa lainnya agar menjadi senyawa amoniak, CO2 maupun komponen senyawa lainnya yang lebih sederhana dari asalnya. Jenis bakteri saporafit atau bakteri pengurai antara lain proteus juga clostridium. 
Bakteri yang menguntungkan lainnya adalah bakteri yang digolongkan ke dalam kelompok nitrifikasi, yakni kelompok bakteri yang memiliki kemampuan untuk menyusuk sejumlah senyawa nitrat yang secara umum berlangsung di dalam tanah. Bakteri yang masuk ke dalam kelompok ini memiliki sifat kemolitotrof. Di dalam pertanian, keberadaan bakteri ini tentu menguntungkan sebab nitrat yang ia hasilkan sangat berperan dalam meningkatkan kualitas tanaman. Adapun bakteri yang masuk ke dalam kelompok ini antara lain Pseudomonas stutzeri, paracoccus denitrificans, Pseudomonas aeruginosa dan lain-lain. Selain bakteri ini, ada pula kelompok bakteri yang diberi nama bakteri nitrogen. Bakteri ini juga menguntungkan petani sebab ia mampu mengikat nitrogen yang ada di udara dan menyimpannya di akar sehingga tanaman akan semakin subur. Jenis bakteri nitrat ini antara lain bakteri rhizobium, sinorhizobium, mesorhizobium dan lain-lain.



Sementara itu, dalam bidang pangan, terdapat beberapa bakteri yang berperan dalam proses pengolahan beberapa jenis makanan. Umumnya, makanan yang dihasilkan dengan campur tangan bakteri akan memiliki daya tahan yang ganda serta rasa yang khas. Adapun bakteri yang dimaksud antara lain: 
1.                  Lactobacillus Bulgaricus juga Streptococcus thermophillus yang dicampur bersama susu dan menghasilkan yoghurt.
2.                  Bakteri acetobacter bisa diolah menjadi cuka.



3.                  Bbakteri acetobacter xylium digunakan dalam proses pembuatan kuliner nata de coco.
4.                  bakteri Streptococcus lactis yang dicampur dengan susu dan menghasilkan mentega.
5.                  Lactobacillus sp. yang dicampur dengan ikan atau udang akan menghasilkan terasi.
6.                  Lactobacillus sp. yang dicampur dengan buah akan menghasilkan asinan buah.
7.                  Pediococcus cerevisiae yang dicampur dengan daging akan menghasilkan sosis.
8.                  Lactobacillus bulgaricus juga Streptococcus lactis yang dicampur dengan susu akan menghasilkan kefir.
Sementara itu, bakteri yang menguntungkan dalam bidang kesehatan antara lain: 
1.                  Bakteri Streptomyces griseus bisa menghasilkan antibiotik streptomycin.
2.                  Bakteri Streptomyces aureofaciens bisa menghasilkan antibiotik jenis tetracycline.
3.                  Bakteri Streptomyces venezuelae bisa menghasilkan antibiotic jenis chloramphenicol.
4.                  Bakteri Penicillium bisa menghasilkan antibiotic jenis penisilin.
5.                  Bakteri jenis Bacillus polymyxa bisa menghasilkan sejenis antibiotic bernama polymixin.

Masih ada banyak jenis bakteri yang menguntungkan lainnya. Misalnya saja bakteri yang hidup di organ pencernaan manusia yang bisa membantu proses pencernaan makanan yang kita konsumsi. Misalnya saja jenis bakteri E.coli yang bisa membantu pembusukan makanan juga mampu menghasilkan vitamin jenis K yang sangat penting dalam proses pembekuan darah jika terjadi luka.

Virus yang dapat mengganggu kesehatan

1.      Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) penyebab penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
HIV merupakan singkatan dari ’Human Immunodeficiency Virus’. HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama limposit T helper (CD4). yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.Virus HIV bisa menyebabkan AIDS yaitu kondisi dimana seseorang sudah tidak dapat melawan berbagai penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

Cara kerja virus HIV
            Virus HIV menyerang sel T helper (CD4) dan merubahnya menjadi tempat berkembangbiak virus HIV baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih (sel kekebalan tubuh) sangat diperlukan untuk system kekebalan tubuh manusia, karena tanpa kekebalan tubuh (pelindung dari penyakit), manusia akan sangat mudah diserang penyakit, walaupun penyakit yang sangat ringan sekalipun, dampaknya adalah manusia tersebut dapat meninggal dunia walaupun terkena pilek biasa. T helper (CD4) adalah sebuah marker atau penanda yang berada dipermukaan sel darah putih manusia, terutama sel limfosit. CD4 pada orang dengan system kekebalan tubuh yang menurun menjadi sangat berbahaya, karena berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam memerangi infeksi yang masuk tubuh. Pada orang dengan system kekebalan tubuh yang baik, nilai CD4 nya berkisar antara 1400-1500.
 Sedangkan pada orang dengan system kekebalan yang terganggu (missal pada orang yang terinfeksi HIV) nilai CD4 semakin lama akan semakin menurun, bahkan bisa sampai nol. CD4 yang mempunyai marker dipermukaannya berfungsi untuk melawan berbagai macam penyakit atau infeksi yang beredar dan masuk kedalam tubuh manusia, baik melalui udara, makanan ataupun minuman, dan apabila CD4 berfungsi dengan baik untuk melawan penyakit atau infeksi tersebut, maka tidak menjadi sakit. Jika CD4 berkurang, maka penyakit akan mudah masuk ke tubuh dan menimbulkan penyakit.. Sekali ia berada di dalam, materi viral (jumlah virus dalam tubuh penderita) turunan yang disebut RNA(ribonucleic acid) berubah menjadi viral DNA (deoxyribonucleic acid) dengan suatu enzim yang disebut reverse transcriptase. Viral DNA tersebut menjadi bagian dari DNA manusia, yang mana, daripada menghasilkan lebih banyak sel jenisnya, benda tersebut mulai menghasilkan virus–virus HI. Enzim lainnya, protease, mengatur viral kimia untuk membentuk virus–virus yang baru. Virus–virus baru tersebut keluar dari sel tubuh dan bergerak bebas dalam aliran darah, dan berhasil menulari lebih banyak sel. Ini adalah sebuah proses yang sedikit demi sedikit dimana akhirnya merusak sistem kekebalan tubuh dan meninggalkan tubuh menjadi mudah diserang oleh infeksi dan penyakit–penyakit yang lain. Dibutuhkan waktu untuk menularkan virus tersebut dari orang ke orang.

Perkembangan virus HIV
Perkembangan dari HIV dapat dibagi dalam 4 fase:
1.    Infeksi utama (Seroconversion), ketika kebanyakan pengidap HIV tidak menyadari dengan segera bahwa mereka telah terinfeksi.
2.    Fase asymptomatic, dimana tidak ada gejala yang nampak, tetapi virus tersebut tetap aktif.
3.    Fase symptomatic, dimana seseorang mulai merasa kurang sehat dan mengalami infeksi–     infeksi oportunistik yang bukan HIV tertentu melainkan disebabkan oleh bakteri dan virus–virus yang beradadi sekitar kita dalam segala keseharian kita.
4.    AIDS, yang berarti kumpulan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV, adalah fase akhir dan biasanya bercirikan suatu jumlah CD4 kurang dari 200.

Tanda-tanda orang terinfeksi HIV
Cara terbaik untuk mengetahui apakah seseorang mengidap HIV atau tidak adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan melalui tes darah. Ketika pengujian tidak memungkinkan, ada tanda-tanda tertentu yang bisa menunjukkan apakah seseorang mengidap HIV AIDS atau tidak, yaitu :
a)    Tanda – tanda umum
a.       Berat badan menurun lebih dari 10% dalam satu bulan
b.      Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
c.       Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
d.      Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
e.       Gatal-gatal diseluruh tubuh
f.                    Pembekuan kelenjar (dileher, ketiak, atau selangkangan) dengan atau tanpa infeksi aktif
b)    Tanda-tanda khusus
a.         Batuk menetap lebih dari 1 bulan
b.         Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang. Yang mengakibatkan dermatitis (peradangan kulit yang ditandai oleh rasa gatal)
c.         Kandidiasis orofaringeal (tanda peringatan bagi ODHA yang mengalami penurunan berat pada kekebalannya yang sering terjadi apabila jumlah CD4 nya kurang dari 200
d.        Herpes simpleks kronis progresif (merupakan penyakit mulut, kulit, dan kelamin)
e.         Limfadenopati generalisata (penyakit pada nodus limpa) (nodus limpa memerlukan filter untuk partikel asing dan berisi sel darah putih yang mengumpulkan dan menghancurkan bakteri virus)
f.          Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
g.         Retinis sitomegalovirus (peradangan yang terjadi pada retina mata yang dapat menyebabkan kebutaan)

Cara penanganan/pengobatan dan pencegahan HIV
Pengobatan HIV  pada dasarnya meliputi aspek Medis Klinis ,Psikologis dan Aspek Sosial.
Aspek Medis meliputi :
1.      Pengobatan Suportif. Penilaian gizi penderita sangat perlu dilakukan dari awalsehingga tidak terjadi hal hal yang berlebihan dalam pemberian nutrisi atau terjadi kekurangan nutrisi yang dapat menyebab kan perburukan keadaan penderita dengan cepat. Penyajian makanan hendaknya bervariatif sehingga penderita dapat tetap berselera makan, Bila nafsu makan penderita sangat menurun dapat dipertimbangkan pemakaian obat Anabolik Steroid
2.      Pencegahan dan pengobatan infeksi Oportunistik.
 Meliputi penyakit infeksi Oportunistik yang sering terdapat pada penderita infeksi HIV dan AIDS.
3.      Pengobatan Antiretroviral.

Bakteri yang merugikan kesehatan

1.      Bakteri Streptococcus pneumoniae penyebab pneumonia
Streptococcus Pneumoniae adalah diplococcus gram positif, sering berbentuk lancet atau berbentuk rantai, memiliki kapsul polisakarida yang memudahkan untuk pengelompokan antisera spesifik. StreptococcusPneumoniae mudah dilisis dengan agen aktif pada permukaan misalkan garam empedu. Agen aktif permukaan umumnya menghambat atau tidak mengaktifkan penghalang autolysin dinding sel. StreptococcusPneumoniae merupakan penghuni normal dari saluran pernapasan bagian atas manusia sekitar 5-40% dan dapat menyebabkan pneumonia, sinusitis, otitis, bronchitis, meningitis, dan proses infeksi lainnya.
Klasifikasi
Kingdom         : Bakteri
Filum               : Frimicutes
Kelas               : Cocci
Ordo                : Lactobacillales
Famili              : Streptococcaceae
Genus              : Streptococcus
Spesies            : Streptococcus pneumoniae
Ciri Organisme :
Secara mikroskopik Nampak sebagai kokus berbentuk lanset, biasanya berpasangan dan berselubung. Pneumococcus tip III berbentuk bulat, baik yang berasal dari eksudat maupun dari perbenihan. Rantai panjang terdapat bila ditanam dalam perbenihan yang hanya sedikit mengandung magnesium. Kman ini positif gram dan pada perbenihan tua dapat nampak sebagai gram negatif, tidak bergerak (tidak berflagel). Selubung terutama dibuat oleh jenis yang virulen.
Kultur :
Streptococcus Pneumoniae membentuk koloni bundar kecil, pertama berbentuk kubah dan kemudian berkembang berbentuk pusat plateau dengan tepi yang mengalami peninggian.Streptococcus Pneumoniae merupakan hemolitik α pada agar darah. Pertumbuhannya ditingkatkan oleh 5-10% CO2.
Sifat pertumbuhan :
Kebanyakan energi didapat dari fermentasi glukosa, disertai oleh produksi asam laktat secara cepat, yang menghambat pertumbuhan. Netralisasi kultur broth dengan alkali dalam selang waktu tertentu akan terjadi pertumbuhan besar.
Pneumococcus tidak tahan terhadap sinar matahari langsung. Penyimpanan bakteri ini adalah baik jika dalam keadaan liofil. Kuman ini lebih mudah mati dengan fenol, HgCl2, kalium permanganat dan antiseptikum lainnya daripada Mikrococcus dan Streptococcus lain. Pneumococcus juga rentan terhadap sabun, empedu, natrium oleat, zat warna dan derivat kuinin. Sulfadiazin juga dapat menghambatnya, namun sering terjadi resistensi sesudah beberapa hari. Infeksinya pada manusia yang khas ialah menyebabkan penyakit pneumonia lobaris. Penyakit lain yang disebabkannya juga adalah sinusitis, otitis media, osteomielitis, artritis, peritonitis, ulserasi kornea, dan meningitis. Pneumonia lobaris dapat menyebabkan komplikasi berupa septikemia, empiema, endokarditis, perikarditis, meningitis dan artritis.
            Pengobatan

Penisilin merupakan obat yang sangat efektif. Dosis yang lebih tinggi diperlukan untuk mengobati meningitis agar dapat mencapai selaput otak. Karena pneumococcus bersifat sensitif terhadap antimikroba, perawatan awal biasanya berlangsung pada proses pemulihan yang cepat dan respon antibodi agaknya kurang berperan. Penisilin G merupakan obat pilihan. Tapi di Amerika Serikat 5-10% pneumococcus resisten terhadap penisilin dan kira-kira 20% agak resisten (MIC 0,1-1µg/ml). penisilin G dosis tinggi dengan MICs sebesar 0,1-2µg/mL ternyata efektif untuk menangani pneumonia yang disebabkan oleh pneumococcus tetapi tidak efektif menangani meningitis yang disebabkan oleh strain yang sama. Beberapa strain yang resisten penisilin ternyata juga resisten terhadap cefrizoxime, juga resisten terhadap tetrasiklin dan eritromisin. Pneumococcus peka terhadap vankomisin.

Rabu, 08 Juli 2015

Kenaikan Harga di Bulan Rmadhan

     PMR Wira Unit 245 - Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah. Selain dengan peningkatan kualitas ibadah, orang-orang juga meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan dengan berpuasa yang memang dapat mengistirahatkan lambung. Tapi di bulan puasa terkadang atau sering bahkan setiap tahun pasti akan terjadi kenaikan terutama pada bahan pokok

Kenapa hal tersebut bisa terjadi ? padahal harga pasar dapat dikontrol oleh pemerintah dengan pemberian subsidi dan berbagai keringanan yang diberikan kepada pedagang, namum harga tetap saja naik lebih dari 2x lipat dari harga normal.

Banyak faktor yang menyebabkan kenaikan harga saat bulan ramadhan.
Kenaikkan harga terjadi apabila persediaan barang sedikit dan permintaan barang meningkat. Kenaikkan juga dapat dipicu distribusi barang terhambat.

Tapi khusus untuk lebaran itu lebih banyak dikarenakan faktor psikologis. Setiap menjelang lebaran masyarakat selalu menyakini harga barang naik. Keyakinan masyarakat harga barang naik menjelang lebaran disambut pedagang dengan menaikkan harga barang. Idealnya bila barang banyak dan distribusi barang lancar tidak menyebabkan kenaikkan harga barang. Keyakinan masyarakat menjelang lebaran yang terjadi cukup lama jadi penyebab utama.

Selain itu ada hukum yang sederhana di ekonomi, yaitu Setiap permintaan barang meningkat, kenaikkan harga barang bisa terjadi.

Itu nggak hanya terjadi saat Ramadhan dan di Indonesia aja, tapi terjadi juga di beberapa hari besar dan di banyak negara.


Furunkolosis

Furunkolosis dapat menimbulkan komplikasi yang fatal. Salah satunya adalah furunkel maligna yaitu furunkel yang timbul pada daerah segitiga yang dibatasi oleh bibir atas dan pinggir lateral kedua mata, oleh karena dapat meluas ke dalam intra kranial. Masalah lain yaitu bisa terjadi penyebaran bakteri yang lebih dalam atau lebih luas sehingga bisa juga terjadi selulitis atau bakterimia. Dan apabila higinis penderita jelek atau menderita diebetes militus, furunkel menjadi sering kambuh. Berikut akan dipaparkan dari penyebab, patogenesis, sampai penanganannya.

Mengenai Pengertian dari Penyakit ini
Pioderma adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus dan Streptococcus atau oleh keduanya. Furunkel adalah peradangan pada folikel rambut dan jaringan yang disekitarnya, yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Apabila furunkelnya lebih dari satu maka disebut furunkolosis.

Penyebaran
Pioderma merupakan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat. Di bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran UniversitasIndonesia, insidennya menduduki tempat ketiga, dan berhubungan erat dengan keadaan sosial ekonomi.
Furunkel lebih sering pada musim panas, karena banyak berkeringat. Dari segi umur onsetnya dapat terjadi pada anak-anak dan juga orang muda. Frekuensinya lebih banyak pada anak laki-laki.

Etiologi  / Penyebab
Etiologinya kebanyakan oleh  Staphylococcus aureus, merupakan sel-sel berbentuk bola atau coccus Gram positif yang berpasangan berempat dan berkelompok. Staphylococcus aureus merupakan bentuk koagulase positif, ini yang membedakannya dari spesies lain, dan merupakan patogen utama bagi manusia. Pada Staphylococcus koagulase negatif merupakan flora normal manusia. Staphylococcus menghasilkan katalase yang membedakannya dengan streptococcus.
Faktor Predisposisi yang mempengaruhi munculnya penyakit ini
Sebenarnya yang mempengaruhi untuk terjadinya pioderma, khususnya furunkel atau furunkolosis ada tiga faktor yaitu faktor host, agent, dan lingkungan.
Faktor host
higinis yang jelek
diabetes militus
kegemukan
sindrom hiper Ig E
carier kronik S. aureus (hidung)
gangguan kemotaktik
ada penyakit yang mendasari seperti HIV
sebagai komplikasi dari dermatitis atopi, ekscoriasi, scabies atau pedikulosis (adanya lesi pada kulit atau kulit tidak utuh bisa juga karena garukan atau sering bergesekan)
Agent : biasanya S. aureus
Lingkungan
lingkungan yang kotor atau kebersihannya jelek
iklim panas
Patofisiologi, Patogenesis, Patologi
Banyak hal yang mempengaruhi seseorang sampai terjadinya pioderma antara lain faktor host, agent, dan lingkungan seperti yang telah dipaparkan diatas dimana adanya ketidak seimbangan antara ketiga faktor tersebut. Staphylococcus mengandung polisakarida dan protein yang bersifat antigen yang merupakan substansi penting di dalam struktur dinding sel. Peptidoglikan, suatu polimer polisakarida yang mengandung subunit-subunit yang terangkai, merupakan eksoskeleton kaku pada dinding sel. Peptidoglikan dihancurkan oleh asam kuat atau lisozim. Hal ini merupakan penting dalam potogenitas infeksi : zat ini menyebabkan monosit membuat interleukin-1 (pirogen endogen) dan antibodi opsonik, dan zat ini juga menjadi zat kimia penarik (kemotraktan) untuk leukosit polimorfonuklear, mempunyai aktifitas mirip endotoksin, mengaktifkan komplement.
Patologi prototipe lesi staphylococcus adalah furunkel atau abses setempat lainnya. Kelompok-kelompok S. aureus yang tinggal dalam folikel rambut menimbulkan nekrosis jaringan. Koagulase dihasilkan dan mengkoagulasi fibrin disekitar lesi dan didalam saluran getah bening, mengakibatkan pembentukan dinding yang membatasi preses dan diperkuat oleh penumpukan sel radang dan kemudian jaringan fibrosis. Di tengah-tengah lesi, terjadi pencairan jaringan nekrotik (dibantu oleh hipersensitivitas tipe lambat) dan abses mengarah pada daerah yang daya tahannya paling kecil, setelah jaringan nekrotik mengalir keluar, rongga secara perlahan-lahan diisi dengan jaringan granulasi dan akhirnya sembuh.
Gambaran Klinik
Bakteri masuk ke dalam folikel rambut sehingga menimbulkan folikulitis dan perifolikulitis, tampak sebagai nodus kemerahan dan sangat nyeri. Pada keadaan yang berat dapat disertai gejala demam, malaise, dll. Setelah 2-4 hari terjadi proses supurasi dan terbentuk abses ini dapat diketahui dengan adanya fluktuasi. Pada bagian tengah lesi terdapat bintik kekuningan yang merupakan jaringan nekrotik, dan disebut mata bisul (core). Bila abses pecah inti jaringan nekrotik tersebut akan keluar. Perawatan khusus ialah pada furunkel maligna yaitu furunkel yang timbul pada daerah segitiga yang dibatasi oleh bibir atas dan pinggir lateral kedua mata, oleh karena dapat meluas ke dalam intra kranial. Masalah lain yaitu bisa terjadi penyebaran bakteri yang lebih dalam atau lebih luas sehingga bisa juga terjadi selulitis atau bakterimia. Dan apabila higinis penderita jelek atau menderita diebetes militus, furunkel menjadi sering kambuh. Predileksi penyakit ini biasanya pada daerah yang berambut misalnya pada wajah, punggung, kepala, ketiak, bokong dan ekstrimitas, dan terutama pada daerah yang banyak bergesekan.
Efloresensi, lesi awal berupa infiltrat kecil, membesar membentuk nodul eritematosa berbentuk kerucut, nyeri, terdapat core (mata bisul), kemudian melunak menjadi abses, pecah, terbentuk ulkus.
Bagaimana Mendiagnosisnya.
Diagnosis furunkel atau furunkolosis kebanyakan dapat ditegakkan secara klinis mengingat gambaran klinisnya yang khas yaitu lesi awal berupa infiltrat kecil, membesar membentuk nodul eritematosa berbentuk kerucut, nyeri, terdapat core (mata bisul), kemudian melunak menjadi abses, pecah, terbentuk ulkus. Tetapi untuk lebih menegakkan diagnosisnya yaitu dari segi :
anamnesis : timbul bisul atau benjolan yang nyeri dan ada matanya.
pemeriksaan fisik khususnya efloresensi nodul eritema berbentuk kerucut, dan ditengahnya terdapat core
pemeriksaan penunjang : pengecatan Gram, kultur dan tes sensitivitas
Diagnosis banding
Diagnosis banding furunkolosis adalah folikulitis dan karbunkel. Antara furunkolosis dan folikulitis dapat dibedakan dari segi efloresensinya kalau pada folikulitis berupa macula eritematus, papul, pustula, tidak terdapat core dan jaringan disekitarnya tidak meradang. Antara furunkolosis dengan karbunkel, dapat dibedakan dari segi efloresensinya mirip dengan furunkel hanya saja ukurannya lebih besar dan mata bisulnya lebih dari satu. Dan biasanya sering dijumpai pada penderita DM.

Komplikasi
Berikut adalah beberapa komplikasi furunkel:
furunkel malignan : yaitu furunkel yang timbul pada daerah segitiga yang dibatasi oleh bibir atas dan pinggir lateral kedua mata, oleh karena dapat meluas ke dalam intra kranial melalui vena facialis dan anguular emissary dan juga pada vena tersebut tidak mempunyai katup sehingga menyebar ke sinus cavernosus yang nantinya bisa menjadi meningitis.
selulitis bisa terjadi apabila furunkel menjadi lebih dalam dan meluas.
bakterimia dan hematogen : bakteri berada di dalam darah dapat mengenai katup jantung, sendi, spine, tulang panjang, organ viseral khususnya ginjal
furunkel yang berulang, hal ini disebabkan oleh higine yang buruk
Tentang Penatalaksanaan / Pengobatannya
Adapun penatalaksanaan untuk furunkelatau furunkolosisi adalah sebagai berikut:
Topikal
Topical diberikan salep yang mengandung basitrasin dan neomisin, asam fusidat , natrium fusidat atau yang mengandung mupirosin. Bila terjadi ulkus atau lesi masih eksudatif dilakukan kompres terbuka dengan larutan permanganas kalikus 1/ 5000, larutan rivanol 0,1% atau povidin iodine 5%-10%.
Sistemik
Sistemik diberikan antibiotic, seperti
Koksasilin 3 x 500 mg per oral/ hari selama 5-7 hari atau
Sefadroksil 2 x 500 mg peroral/ hari selama 10-14 hari
Bila alergi terhadap penisilin diberikan eritromisin
Pada furunkel maligna diberikan sefotaksim 1 gram intramuskuler per 8 jam selama 10 hari.
Prognosis
Umumnya baik. Asalkan mendapatkan penanganan yang adekuat dan faktor penyebab dapat dihilangkan, dan prognosis menjadi kurang baik bila terjadi komplikasi.
Infeksi Kulit Necrotizing
Defenisi
Infeksi kulit necrotizing, termasuk necrotizing cellulitis dan necrotizing fasciitis, adalah bentuk berat dari selulit yang ditandai dengan kematian pada jaringan terinfeksi (necrosis).
Kulit terinfeksi berwarna merah, hangat sewaktu disentuh, dan kadangkala bengkak, dan gelembung gas bisa terbentuk di bawah kulit.
Orang tersebut biasanya merasa sangat sakit dan mengalami demam tinggi.
Pengobatan meliputi pengangkatan kulit mati, yang kadangkala membutuhkan operasi menyeluruh, dan pemberian antibiotik secara infus.
Kebanyakan infeksi kulit tidak menghasilkan kematian pada kulit dan jaringan di sekitarnya. Kadangkala, meskipun begitu, infeksi bakteri bisa menyebabkan pembuluh darah kecil pada daerah yang terinfeksi menggumpal. Penggumpalan ini menyebabkan jaringan yang diberi makan oleh pembuluh ini mati karena kekurangan darah. Karena pertahanan kekebalan tubuh yang mengalir melalui aliran darah (seperti sel darah putih dan antibodi) bisa tidak lagi mencapai daerah ini, infeksi tersebut menyebar cepat dan kemungkinan sulit dikendalikan. Kematian bisa terjadi, bahkan dengan pengobatan yang sesuai.

Beberapa infeksi kulit necrotizing menyebar di dalam kulit sepanjang permukaan otot (fascia) dan disebut necrotizing fasciitis. Infeksi kulitnecrotizing lainnya menyebar pada lapisan kulit bagian luar dan disebutnecrotizing cellulitis. Beberapa bakteri lain, seperti streptococcus dan clostridia, bisa menyebabkan infeksi kulit necrotizing, meskipun pada kebanyakan orang infeksi tersebut disebabkan oleh kombinasi bakteri. Infeksi streptococcalkhususmya diberi istilah penyakit ‘flesh-eating’ oleh media massa, meskipun hal itu sedikit berbeda dari yang lainnya.

PENYEBAB
Beberapa infeksi kulit necrotizing diawali pada luka tusuk atau pencabikan, terutama sekali luka yang terkontaminasi oleh kotoran dan serpihan. Infeksi lain diawali pada sayatan operasi atau bahkan kulit yang sehat. Kadangkala orang dengan diverticulitis, pelubangan usus, atau tumor pada usus mengalami infeksi necrotizing pada dinding perut, daerah kelamin, atau paha. Infeksi ini terjadi ketika bakteri melarikan diri dari usus dan menyebar ke kulit. Bakteri tersebut bisa pada awalnya menciptakan abses pada rongga perut dan menyebar cepat keluar kulit, atau mereka bisa menyebar melalui aliran darah menuju kulit dan organ lain.

GEJALA
Gejala seringkali diawali hanya sebagaimana selulitis. Kulit tersebut bisa terlihat pucat pada awalnya, tetapi cepat menjadi merah atau merah tua, panas bila disentuh, dan kadangkala menjadi bengkak. Kemudian, kulit menjadi violet, seringkali dengan terbentuknya lepuhan besar yang berisi cairan (bullae). Cairan yang berasal dari lepuhan ini berwarna coklat, berair, dan kadangkala berbau tidak sedap. Daerah pada kulit yang mati menjadi hitam (ganggren). Beberapa jenis infeksi, termasuk yang disebabkan oleh clostridia dan bakteri gabungan, menghasilkan gas. Gas tersebut menciptakan gelembung di bawah kulit dan kadangkala pada lepuhan itu sendiri, menyebabkan kulit terasa pecah ketika ditekan. Awalnya, daerah yang terinfeksi terasa sangat sakit, tetapi dengan matinya kulit, saraf berhenti bekerja dan daerah tersebut kehilangan rasa.

Penderita biasanya merasa sangat sakit dan mengalami demam tinggi, detak jantung yang cepat, dan penurunan mental berkisar dari pusing sampai tidak sadarkan diri. Tekanan darah bisa turun karena racun yang dikeluarkan oleh bakteri dan reaksi tubuh terhadap infeksi (septic shock).

DIAGNOSA
Seorang dokter membuat diagnosa pada infeksi kulit necrotizingberdasarkan pada apa yang terlihat, terutama sekali kehadiran gelembung gas di bawah kulit. Sinar-X bisa menampilkan gas di bawah kulit dengan baik. Bakteri spesifik meliputi yang diidentifikasikan oleh analisa laboratorium pada cairan yang terinfeksi dan contoh jaringan. Meskipun begitu, pengobatan harus dimulai sebelum seorang dokter bisa memastikan bakteri mana yang menyebabkan infeksi.

PENGOBATAN
Keseluruhan tingkat kematian adalah sekitar 30%. Orang yang lebih tua, mereka yang memiliki gangguan medis lainnya, dan dimana penyakit tersebut telah dimulai dan tingkat lanjutan memiliki hasil yang menyedihkan. Penundaan pada diagnosa dan pengobatan dan pengangkatan secara operasi yang tidak cukup pada jaringan yang mati memperburuk prognosis.
Pengobatan untuk necrotizing fasciitis adalah operasi pengangkatan pada jaringan yang mati ditambah terapi antibiotik secara infus. Dalam jumlah banyak kulit, jaringan, dan otot harus sering diangkat, dan dalam beberapa kasus, tangan atau kaki yang terkena harus diamputasi. Beberapa dokter menganjurkan pengobatan dalam ruangan oksigen tekanan tinggi (hyperbaric), tetapi hal ini tidak jelas seberapa bisa membantu.