Jumat, 17 Juli 2015

Virus yang dapat mengganggu kesehatan

1.      Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) penyebab penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
HIV merupakan singkatan dari ’Human Immunodeficiency Virus’. HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama limposit T helper (CD4). yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.Virus HIV bisa menyebabkan AIDS yaitu kondisi dimana seseorang sudah tidak dapat melawan berbagai penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

Cara kerja virus HIV
            Virus HIV menyerang sel T helper (CD4) dan merubahnya menjadi tempat berkembangbiak virus HIV baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih (sel kekebalan tubuh) sangat diperlukan untuk system kekebalan tubuh manusia, karena tanpa kekebalan tubuh (pelindung dari penyakit), manusia akan sangat mudah diserang penyakit, walaupun penyakit yang sangat ringan sekalipun, dampaknya adalah manusia tersebut dapat meninggal dunia walaupun terkena pilek biasa. T helper (CD4) adalah sebuah marker atau penanda yang berada dipermukaan sel darah putih manusia, terutama sel limfosit. CD4 pada orang dengan system kekebalan tubuh yang menurun menjadi sangat berbahaya, karena berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam memerangi infeksi yang masuk tubuh. Pada orang dengan system kekebalan tubuh yang baik, nilai CD4 nya berkisar antara 1400-1500.
 Sedangkan pada orang dengan system kekebalan yang terganggu (missal pada orang yang terinfeksi HIV) nilai CD4 semakin lama akan semakin menurun, bahkan bisa sampai nol. CD4 yang mempunyai marker dipermukaannya berfungsi untuk melawan berbagai macam penyakit atau infeksi yang beredar dan masuk kedalam tubuh manusia, baik melalui udara, makanan ataupun minuman, dan apabila CD4 berfungsi dengan baik untuk melawan penyakit atau infeksi tersebut, maka tidak menjadi sakit. Jika CD4 berkurang, maka penyakit akan mudah masuk ke tubuh dan menimbulkan penyakit.. Sekali ia berada di dalam, materi viral (jumlah virus dalam tubuh penderita) turunan yang disebut RNA(ribonucleic acid) berubah menjadi viral DNA (deoxyribonucleic acid) dengan suatu enzim yang disebut reverse transcriptase. Viral DNA tersebut menjadi bagian dari DNA manusia, yang mana, daripada menghasilkan lebih banyak sel jenisnya, benda tersebut mulai menghasilkan virus–virus HI. Enzim lainnya, protease, mengatur viral kimia untuk membentuk virus–virus yang baru. Virus–virus baru tersebut keluar dari sel tubuh dan bergerak bebas dalam aliran darah, dan berhasil menulari lebih banyak sel. Ini adalah sebuah proses yang sedikit demi sedikit dimana akhirnya merusak sistem kekebalan tubuh dan meninggalkan tubuh menjadi mudah diserang oleh infeksi dan penyakit–penyakit yang lain. Dibutuhkan waktu untuk menularkan virus tersebut dari orang ke orang.

Perkembangan virus HIV
Perkembangan dari HIV dapat dibagi dalam 4 fase:
1.    Infeksi utama (Seroconversion), ketika kebanyakan pengidap HIV tidak menyadari dengan segera bahwa mereka telah terinfeksi.
2.    Fase asymptomatic, dimana tidak ada gejala yang nampak, tetapi virus tersebut tetap aktif.
3.    Fase symptomatic, dimana seseorang mulai merasa kurang sehat dan mengalami infeksi–     infeksi oportunistik yang bukan HIV tertentu melainkan disebabkan oleh bakteri dan virus–virus yang beradadi sekitar kita dalam segala keseharian kita.
4.    AIDS, yang berarti kumpulan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV, adalah fase akhir dan biasanya bercirikan suatu jumlah CD4 kurang dari 200.

Tanda-tanda orang terinfeksi HIV
Cara terbaik untuk mengetahui apakah seseorang mengidap HIV atau tidak adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan melalui tes darah. Ketika pengujian tidak memungkinkan, ada tanda-tanda tertentu yang bisa menunjukkan apakah seseorang mengidap HIV AIDS atau tidak, yaitu :
a)    Tanda – tanda umum
a.       Berat badan menurun lebih dari 10% dalam satu bulan
b.      Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
c.       Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
d.      Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
e.       Gatal-gatal diseluruh tubuh
f.                    Pembekuan kelenjar (dileher, ketiak, atau selangkangan) dengan atau tanpa infeksi aktif
b)    Tanda-tanda khusus
a.         Batuk menetap lebih dari 1 bulan
b.         Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang. Yang mengakibatkan dermatitis (peradangan kulit yang ditandai oleh rasa gatal)
c.         Kandidiasis orofaringeal (tanda peringatan bagi ODHA yang mengalami penurunan berat pada kekebalannya yang sering terjadi apabila jumlah CD4 nya kurang dari 200
d.        Herpes simpleks kronis progresif (merupakan penyakit mulut, kulit, dan kelamin)
e.         Limfadenopati generalisata (penyakit pada nodus limpa) (nodus limpa memerlukan filter untuk partikel asing dan berisi sel darah putih yang mengumpulkan dan menghancurkan bakteri virus)
f.          Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
g.         Retinis sitomegalovirus (peradangan yang terjadi pada retina mata yang dapat menyebabkan kebutaan)

Cara penanganan/pengobatan dan pencegahan HIV
Pengobatan HIV  pada dasarnya meliputi aspek Medis Klinis ,Psikologis dan Aspek Sosial.
Aspek Medis meliputi :
1.      Pengobatan Suportif. Penilaian gizi penderita sangat perlu dilakukan dari awalsehingga tidak terjadi hal hal yang berlebihan dalam pemberian nutrisi atau terjadi kekurangan nutrisi yang dapat menyebab kan perburukan keadaan penderita dengan cepat. Penyajian makanan hendaknya bervariatif sehingga penderita dapat tetap berselera makan, Bila nafsu makan penderita sangat menurun dapat dipertimbangkan pemakaian obat Anabolik Steroid
2.      Pencegahan dan pengobatan infeksi Oportunistik.
 Meliputi penyakit infeksi Oportunistik yang sering terdapat pada penderita infeksi HIV dan AIDS.
3.      Pengobatan Antiretroviral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar