Selubung
mielin adalah materi isolator yang membentuk lapisan pada akson dan hasil dari perkembangan sel glial. Proses
pembentukan selubung mielin disebut mielinasi. Pada manusia, pembentukan
selubung mielin dimulai sejak minggu ke-14 perkembangan janin, meskipun hanya
terdapat sedikit selubung mielin pada otak saat baru lahir. Selama masa balita,
mielinisasi terjadi dengan sangat cepat. Selubung mielin ditemukan pada tahun
1854 oleh Rudolf Virchow. Sel yang memproduksi mielin yang disebut sel glial.
Ada dua jenis sel glial, yang disebut makroglial dan mikroglial.
1. Struktur
Selubung Mielin
Selubung
mielin tampak seperti rangkaian sosis yang menyelubungi akson. Terdapat celah
diantara selubung mielin yang berjarak sekitar 1 milimeter. Celah tersebut
disebut nodus ranvier. Pada selubung mielin terdapat sel schwann. Lemak pada
selubung mielin berfungsi untuk melindungi akson dari atom dan molekul
bermuatan listrik. Maka dari itu, selubung mielin bersifat isolator. Selubung mielin
membuat materi putih pada otak menjadi berwarna keputihan. Invertebrata tidak
memiliki selubung mielin. Akson yang termielinasi jarang terdapat di sistem
saraf otonom.
2. Komposisi
Selubung Mielin
Selubung
mielin terdiri dari 40% air. Massa kering selubung mielin mengandung 70-85%
lemak dan 15-30% protein. Protein yang terdapat pada selubung mielin adalah
protein mielin dasar, myelin oligodendrocyte glikoprotein, dan protein
proteilipid. Lipid (lemak) yang terdapat pada selubung mielin adalah glikolipid
yang disebut galactocerebroside. Selain itu, terdapat pula rantai hidrokarbon
yang terbuat dari sphingomyelin dan berfungsi untuk memperkuat selubung mielin.
3. Fungsi
Selubung Mielin
Fungsi utama
selubung mielin adalah untuk meningkatkan kecepatan impuls. Tanpa selubung
mielin, impuls akan bergerak seperti gelombang. Namun, impuls akan bergerak
melompat ketika melewati selubung mielin dengan kecepatan 120 meter/detik.
Selubung mielin meningkatkan hambatan listrik. Dengan demikian, mielinasi
membantu mencegah impuls yang merupakan gelombang elektromagnetik keluar
meninggalkan akson.
4. Gangguan
Pada Selubung Mielin
Pada
selubung mielin juga terdapat beberapa gangguan atau penyakit. Jika selubung
mielin rusak, maka impuls melambat. Berikut adalah beberapa gangguan atau
penyakit pada selubung mielin.
Demielinasi adalah
hilangnya selubung mielin pada akson. Penderita penyakit anemia permisiosa juga
dapat mengakibatkan penyakit ini jika tidak didiagnosis dengan cepat. Dalam
keadaan yang lebih parah, gangguan ini disebut penyakit canavan. Penyakit ini
dapat mempengaruhi kemampuan lisan, keseimbangan, dan kesadaran.
Dysmyelination ditandai
oleh kerusakan pada struktur dan fungsi selubung mielin. Penyakit ini sering
terjadi dari mutasi genetik yang mempengaruhi pembentukan selubung mielin.
5. Selubung
Mielin pada Invertebrata
Awalnya,
selubung mielin diduga hanya terdapat pada vertebrata. Bahkan, ada tidaknya
selubung mielin pernah dijadikan ciri hewan vertebrata. Namun, selubung yang
serupa juga telah berevolusi pada hewan invertebrata. Terdapat struktur setara
selubung mielin yang ditemukan di beberapa jenis invertebrata seperti
oligochaete, penaeid, palaemonid, dan calanoids. Selubung mielin pada
invertebrata terdiri dari 20 sampai 200 lapisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar